20 April 2009

Kepentingan menjaga Amanah...



عن أبي هريرة -رضي الله عنه- قال: قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم-:
(أد الأمانة إلى من ائتمنك ولا تخن من خانك )
(أبو داود/3535) ، (الترمذي/1246)


Dari Abu Hurairah ra. dia berkata: "Rasulullah saw. bersabda: 'Jalankanlah amanah yang diamanahkan kepadamu, dan janganlah kamu mengkhianati orang yang mengkhianatimu.'" (Abu Daud, 3535 dan Tirmizi, 1264).

Sabda Rasulullah: "Jalankanlah amanat" adalah perintah, dan perintah itu sifatnya adalah untuk mewajibkan. Allah swt. berfirman: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya." (An-Nisa:58).

Amanat adalah segala sesuatu yang wajib dikerjakan.

Dan sabdanya: "Janganlah kamu mengkhianati orang yang mengkhianatimu:" artinya janganlah kamu memperlakukannya sebagaimana dia memperlakukan kamu, dan janganlah membalas pengkhianatannya dengan pengkhianatanmu. Ini adalah nas tentang kewajiban menjalankan amanah, kerana amanah itu hanyalah merupakan pinjaman, dan sebagainya.
Nas ini juga menunjukkan bahwa orang yang melakukan kejahatan akan dibalas kejahatan. Ini adalah masalah yang diperdebatkan oleh para ulama tentang orang yang tidak melakukan amanah, tetapi pemberian maaf adalah lebih baik bagi mereka yang terbeban dengannya terhadap orang yang memberi amanah kepadanya, berdasarkan firman Allah swt.: "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang lalim." (Asy-Syura:40)

Lihat: Subulus Salam, jilid 3, halaman 89.

Tiada ulasan: